Cuci Tangan Pakai Sabun, Cegah Penyakit Mematikan

|

JUTAAN anak di negara berkembang meninggal karena diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Sedangkan, anak-anak yang tumbuh di daerah miskin berisiko meninggal 10 kali lebih besar daripada mereka yang tinggal di daerah kaya.

Melihat fenomena tersebut, cuci tangan pakai sabun bisa menjadi perlawanan ampuh. Pasalnya, mencuci tangan dengan air saja tidak cukup. Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun bisa mencegah penyakit yang menyebabkan kematian jutaan anak-anak setiap tahunnya.

Dengan kesadaran itu, jutaan orang di seluruh dunia serentak mencuci tangan pakai sabun, Kamis (15/10). Jutaan anak Indonesia pun antusias mempraktikan perilaku hidup bersih sehat ini. Tangan yang kotor adalah gerbang dari beragam penyakit infeksi.

Di antara organ tubuh lainnya, tangan merupakan organ tubuh yang paling sering bersentuhan dengan segala sesuatu di tempat-tempat umum. Setiap hari, bahkan setiap menit tangan bisa tercemar kuman, kapanpun dan dimanapun.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Kegiatan tersebut memobilisasi jutaan orang di lima benua untuk mencuci tangan pakai sabun. Semakin luas budaya mencuci tangan dengan sabun akan membuat kontribusi signifikan untuk memenuhi target Millenium Development Goals (MDGs) yakni mengurangi tingkat kematian anak-anak di bawah usia lima tahun pada 2015 hingga sekitar 70 persen.

Kegiatan HCTPSS sangat penting bagi Indonesia mengingat kondisi kesehatan masyarakat kita pada umumnya masih sangat memprihatinkan seperti tingginya tingkat kematian dan kesakitan akibat penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air, sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat. Mencuci tangan pakai sabun telah terbukti efektif dan murah untuk mencegah diare serta penyakit terkait perilaku hidup bersih dan sehat," tutur Brand Building Indonesia for Lifebuoy Riri Odang.

Lebih dari satu juta anak Indonesia serta jutaan masyarakat lainnya melakukan gerakan cuci tangan pakai sabun serentak secara nasional pada pukul 10.00 Waktu Indonesia bagian Baratpada Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS) yang ditetapkan PBB pada 15 Oktober. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap cuci tangan pakai sabun yang terbukti efektif menjaga kesehatan.

Kegiatan HCTPSS di Jakarta yang digelar di SDN 12 Pagi Bendungan Hilir, Jakarta Pusat yang dihadiri berbagai kalangan dari pejabat pemerintah, pejabat DKI, pendidik, anak sekolah, mitra-mitra Lifebuoy hingga masyarakat umum.

Hadir di acara tersebut antara lain, Emmy Rachmawati, Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan, Naydial Roesdal, (Plt) Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi Departemen Kesehatan, Endang Hariyanto, Sekretaris Pokja IV Tim Penggerak PKK Pusat, Hadi Supeno, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Sinta Kaniawati, General Manager Yayasan Unilever Indonesia, Anggiaswari (Riri) Odang, Brand Building Indonesia for Lifebuoy.

Tahun 2009, HCTPSS difokuskan pada anak-anak dan lingkungan sekolah, karena ide HCTPSS bermula dari permasalahan yang muncul di lingkup sekolah dan anak-anak, dimana anak-anak merupakan penderita tertinggi dari penyakit diare dan penyakit pernafasan yang seringkali berujung pada kematian. Namun berdasarkan penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak merupakan elemen masyarakat yang paling energik, antusias, dan terbuka untuk ide-ide baru, dan seringkali anak atau generasi muda menjadi bagian dari solusi.

Dalam hal ini yang penting juga adalah membiasakan cuci tangan pakai sabun pada lima kesempatan penting, yaitu saat mandi, sebelum makan pagi, sebelum makan siang, sebelum makan malam, dan setelah ke toilet," kata Riri.

Di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk. melalui salah satu brandnya Lifebuoy bersama beberapa pihak seperti Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI (KPP), Departemen Kesehatan (Depkes), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat, sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan media massa bergandengan tangan untuk menggelar dan menyukseskan HCTPSS 2009 di Indonesia.

HCTPSS digelar serentak di sembilan kota besar serta didukung 20 kota/kabupaten layak anak, PKK di 33 provinsi di Indonesia, KPAI dan sejumlah LSM di daerah.

HCTPSS diharapkan menjadi momentum penting untuk meningkatkan perilaku cuci tangan pakai sabun terutama di lima saat penting tadi. Membudayakan cuci tangan pakai sabun merupakan suatu upaya sederhana dapat menghasilkan lompatan yang besar bagi kesehatan bangsa Indonesia, khususnya generasi penerus, anak-anak Indonesia.

sumber : okezone.com