Tampilkan postingan dengan label elektrik therapy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label elektrik therapy. Tampilkan semua postingan

Bantu Proses Penyembuhan Stroke

|


Bagi Insan Paska Stroke ditemukannya alat baru Stroke Muscle Therapy untuk membantu proses penyembuhan tentunya sangat menggembirakan. Gangguan fungsi gerak yang dialami Insan Paska Stroke, sebagai akibat serangan stroke yang menyerang otak mereka, telah menyebabkan sebagian anggota tubuhnya mengalami gangguan.
Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat RSPAD Brigjen TNI Dr Mardjo Subiandono saat menerima bantuan alat Stroke Muscle Therapy I untuk Unit Rehabilitasi Medik RSPAD dalam rangkain peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-60 yang dihadiri IPS dari berbagai klub stroke, mengatakan alat ini dapat digunakan digunakan Insan Paska Stroke (IPS) untuk mempercepat proses penyembuhan. ?Kalau dilihat dari manfaatnya alat ini sangat baik untuk melatih otot-otot IPS yang mengalami kekauan akibat serangan stroke,? ujarnya.

Biasanya seseorang yang mengalami serangan stroke akan mengalami gangguan otot yang terbalik dengan otak yang diserang, misalnya bila otak kanan yang terserang maka bagian tubuh yang mengalami gangguan sebelah kiri, begitu sebaliknya. Bila tidak segera mendapat terapi yang baik akan menyebabkan IPS menjadi orang yang tidak berdaya seumur hidupnya.

Untuk menyusun konsep strategi nasional penanggulangan stroke Indonesia perlu diidentifikasikan aspek yang berkaitan dengan pananganan stroke, seperti besar masalah stroke, prevensi primer, pengobatan yang berkaitan dengan penanganan serangan stroke akut, pevensi sekunder dan organisasi pelayanan stroke. Selain itu aspek ekonomi, kualitas pelayanan, rehabilitasi.

Pengobatan penderita stroke sangat kompleks diperlukan pendekatan multidisiplin yang memerlukan diagnosis yang akurat, pengobatan dini yang memadai, aman dan biaya efektip untuk mencegah kerusakan otak, mencegah stroke ulang dan komplikasi, serta memaksimalkan penyembuhan fungsional dan dapat hidup dalam keluarga, lingkungan kerja dan social di masyarakat dan isu pendidikan dan kesehatan masyarakat perlu mendapat perhatian juga.

Bukan hanya itu, dalam menyusun konsep strategi nasional penanggulangan stroke Indonesia diperlukan pula suatu Taskfoce yang bertugas untuk menentukan arah dan tujuan penanganan stroke yang komprehensif, terpadu, dan berkelanjutan.

Dengan adanya Muscle Care (Stroke Muscle Therapy-SMT) yang merupakan alat untuk melatih otot paska stroke yang mudah digunakan, baik untuk menguatkan otot-otot, khususnya pada bagian kaki, tangan serta punggung pada pasien stroke yang lemah agar pulih kembali seperti semula.

Penemu Stroke Muscle Therapy, Jimmy yang berasal dari Parung, Bogor, Jawa Barat, mengungkapkan, temuannya ini berasal dari keprihatinan dirinya terhadap nasib istri tercintanya yang mengalami gangguan fungsi gerak akibat serangan stroke.

?Untuk memperbaiki kualitas hidup istri tercinta, selain pengobatan yang dilakukan, saya juga rajin mengantarnya untuk berlatih di unit rehabilitasi rumah sakit. Dari sinilah muncul ide untuk membuat alat rehabilitasi, sampai akhirnya saya menemukan ide untuk menciptakan suatu alat SMT untuk mempercepat proses penyembuhan,? ujarnya.

Rasa syukur yang tidak terhingga kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat latihan keras dengan menggunakan alat SMT ini, istrinya bisa sembuh dan dan tidak mengalami gangguan gerak lagi. ?Sebagai bentuk kepedulian, akhirnya saya memproduksi alat ini dalam jumlah yang cukup banyak, mengingat jumlah penderita stroke semakin hari semakin bertambah jumlahnya,? tandasnya.

Alat ini terdiri dari :
1. Comfortable Seat yang dapat diatur untuk memberikan kenyamanan, keseimbangan, serta keamanan.
2. Tension Control dengan mudah mengatur beban latihan yang dibutuhkan.
3. Handle 360 yang dapat berputar searah jarum jam maupun sebaliknya untuk mendapatkan latihan otot pada bagian tangan dan punggung.
4. Assistant Handle membantu pendamping untuk memberikan latihan.
5. Secure Pedals adalah bagian untuk melatih otot-otot kaki, dilengkapi dengan sandal khusus serta sabuk kaki yang dapat diatur sesuai dengan ukuran kaki, mudah dalam pemakaian, nyaman pada saat menekan pedal
6. Rigid Structure memberikan kesetabilan serta keamanan dalam pemakaian dan dilengkapi dengan roda dan pegangan untuk kemudahan mengatur penempatannya.

By Yayasan Sroke Indonesia

Read More......

Terapi Musik Hilangkan Depresi

|

MENGIKUTI terapi musik secara teratur bermanfaat bagi kesehatan karena menghilangkan depresi dan mengurangi risiko kanker.


Mendengarkan musik saat senggang atau ketika libur kerja bisa membantu membuat pikiran dan tubuh lebih rileks serta mengembalikan energi menjadi lebih bertenaga. Bahkan, bila mendengarkan musik secara teratur pada waktu yang tepat, ternyata bisa menjadi sebuah terapi yang mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi kesehatan. Salah satunya menghilangkan depresi, bahkan mengurangi risiko timbulnya kanker.


"Terapi musik merupakan cara yang mudah yang bermanfaat positif bagi tubuh, psikis, serta meningkatkan daya ingat dan hubungan sosial. Bila terapi ini dilakukan secara khusus, hasilnya lebih baik," jelas Cheryl Dileo, profesor musik serta Direktur Pusat Penelitian Seni dan Meningkatkan Kualitas Hidup, Universitas Temple, Philadelphia, Amerika Serikat (AS).


Dileo menyatakan, manfaat terapi musik dibandingkan mendengarkan musik seorang diri sangat berbeda jauh. "Mendengarkan musik seorang diri itu bukan terapi meski banyak orang yang mendengarkan musik mendapatkan manfaat positif, seperti lebih rileks dan memperbaiki mood," paparnya.


Dia menambahkan, musik terapi membutuhkan bantuan orang lain yang sudah teruji kemampuannya untuk mengelola sebuah terapi. "Meski banyak orang yang mengaku paham bagaimana cara menikmati musik bagi diri sendiri, di bawah kendali seorang pakar terapi musik akan memberikan manfaat yang lebih besar. Terapi musik akan memberikan tenaga baru, mental yang segar, dan hubungan sosial yang hangat," tuturnya.


Selain itu, penggunaan terapi musik bisa diterapkan secara luas pada semua orang dalam berbagai kondisi. Terapi musik bisa dilakukan untuk mengurangi rasa khawatir pasien yang menjalani berbagai operasi atau serangkaian proses berat di rumah sakit. Sebab, musik akan membantu mengurangi timbulnya rasa sakit dan memperbaiki mood pasien.


Terapi musik juga mampu membantu menghilangkan depresi pada pasien rumah sakit lebih cepat. Terapi musik bisa diterapkan pada pasien alzheimer untuk membuat mereka lebih tenang dan membantu meningkatkan daya ingat. Bukan itu saja, orangtua yang baru memiliki bayi pun bisa menjadi lebih tenang setelah menjalani terapi musik.


"Musik merupakan cara yang mudah untuk mengalihkan perhatian. Ketika menghadapi masalah atau tekanan berat, musik membantu mengalihkan perhatian. Mendengarkan musik secara rutin membuat suasana akan menjadi tenang. Pada anak, musik bisa membantu mereka rileks dan mudah tidur," ujarnya.


Penelitian Dileo pun didukung Direktur Cancer Treatment Centers of America Katherine Puckett. Dia menyatakan, meski tak punya sertifikat menjadi ahli terapi musik, dia dan stafnya selalu menggunakan musik untuk membatu pengobatan pasiennya.


"Musik dapat mengaktifkan syaraf menjadi rileks sehingga membantu pernapasan pasien menjadi lebih baik. Selain itu, musik mengurangi risiko serangan jantung, membuat tekanan darah lebih normal, dan membuat otot lebih rileks. Pada pasien kanker, musik membantu mereka tidur lebih nyenyak karena biasanya pasien kanker memiliki gangguan tidur," jelas Puckett.


Begitu besarnya manfaat musik bagi pasien kanker membuat Cancer Treatment Centers of America membuat perpustakaan yang menyediakan berbagai jenis musik yang sesuai selera pasiennya. Bahkan, sekali-kali sering digelar berbagai acara musik khusus untuk menghibur pasiennya.


"Semua orang pasti suka musik. Kamu tak akan sakit jika suka musik. Musik membuat rileks, nyaman, dan tenang. Tubuh yang rileks bisa membantu mengurangi rasa sakit, termasuk rasa sakit dari proses penyembuhan kanker," pungkas Puckett.

[okezone.com]





Read More......