Kurang Vitamin D Beresiko Tekanan Darah Tinggi

|


Perempuan muda kulit putih yang mengalami penurunan vitamin D tiga kali lebih mungkin untuk terserang tekanan darah tinggi pada usia menengah dibandingkan dengan mereka dengan tingkat vitamin D normal.

Satu studi yang disiarkan Kamis (23/9) pada pertemuan American Heart Association di Chicago, Amerika Serikat, menambahkan perempuan muda ke dalam daftar yang berkembang mengenai orang, termasuk pria, yang mungkin terserang tekanan darah tinggi setidaknya sebagian akibat tingkat rendah vitamin D.

Para peneliti dari Michigan, yang mengkaji data 559 perempuan sejak 1992, mendapati perempuan dengan tingkat rendah vitamin D lebih mungkin untuk terserang tekanan darah tinggi 15 tahun kemudian pada 2007.

Hasil kami menunjukkan bahwa kemerosotan dini vitamin D mungkin meningkatkan resiko jangka panjang tekanan darah tinggi pada perempuan pada usia pertengahan," kata Floujaune Griffin, yang mengerjakan studi buat University of Michigan School of Public Health.

Vitamin D, yang dapat diperoleh tubuh manusia dari sinar Matahari dan yang ditemukan pada ikan berlemak, produk susu dan makanan tambahan, telah lama diketahui memberi sumbangan bagi gigi dan tulang yang sehat. Namun kemerosotan, yang tersebar luas pada perempuan, berkaitan dengan kanker, gangguan sistem kekebalan dan penyakit radang.

Tekanan darah tinggi meningkatkan kemungkinan stroke, sakit jantung dan gangguan lain pembuluh darah dan jantung. Perempuan di dalam studi tekanan darah tersebut tinggal di Tecumseh, Michigan, dan berusia 24 sampai 44 tahun dengan usia rata-rata 38 tahun, ketika penelitian itu dimulai.

Para peneliti mengukur tingkat vitamin D pada darah saat awal dan mengambil catatan tekanan darah sekali setahun. Pada 2007, mereka membandingkan catatan sistolik, jumlah tertinggi pada hasil tekanan darah tinggi yang menunjukkan tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung berdenyut.

Lebih dari 10% perempuan yang mengalami kemerosotan vitamin D memiliki tekanan darah tinggi pada 2007, sedangkan 3,7% pada perempuan dengan tingkat yang cukup. Ketika studi tersebut dimulai, 5,5% perempuan yang mengalami kemerosotan tingkat vitamin D juga memiliki tekanan darah tinggi, sementara 2,8% pada perempuan dengan vitamin D normal.

Studi itu didanai oleh U.S. National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases.

Hampir separuh penduduk di seluruh dunia memiliki tingkat vitamin D yang lebih rendah dan para peneliti mengatakan masalahnya bertambah buruk saat orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam rumah. Orang Amerika-Afrika tampaknya menghadapi resiko sangat tinggi karena kulit gelap dapat membuat lebih berat bagi tubuh untuk menyerap sinar ultraviolet.

Sumber : KapanLagi.com

Read More......

Lowering Your Cholesterol Heart Attack Prevention Series

|


By : Dennis Lee, M.D., Daniel Kulick, M.D.

What is cholesterol?

Cholesterol is a fatty substance (a lipid) that is an important part of the outer lining (membrane) of cells in the body of animals. Cholesterol is also found in the blood circulation of humans. The cholesterol in a person's blood originates from two major sources; dietary intake and liver production. Dietary cholesterol comes mainly from meat, poultry, fish, and dairy products. Organ meats, such as liver, are especially high in cholesterol content, while foods of plant origin contain no cholesterol. After a meal, cholesterol is absorbed by the intestines into the blood circulation and is then packaged inside a protein coat. This cholesterol-protein coat complex is called a chylomicron.

The liver is capable of removing cholesterol from the blood circulation as well as manufacturing cholesterol and secreting cholesterol into the blood circulation. After a meal, the liver removes chylomicrons from the blood circulation. In between meals, the liver manufactures and secretes cholesterol back into the blood circulation.

What are LDL and HDL cholesterol?

LDL cholesterol is called "bad" cholesterol, because elevated levels of LDL cholesterol are associated with an increased risk of coronary heart disease. LDL lipoprotein deposits cholesterol on the artery walls, causing the formation of a hard, thick substance called cholesterol plaque. Over time, cholesterol plaque causes thickening of the artery walls and narrowing of the arteries, a process called atherosclerosis.

HDL cholesterol is called the "good cholesterol" because HDL cholesterol particles prevent atherosclerosis by extracting cholesterol from the artery walls and disposing of them through the liver. Thus, high levels of LDL cholesterol and low levels of HDL cholesterol (high LDL/HDL ratios) are risk factors for atherosclerosis, while low levels of LDL cholesterol and high level of HDL cholesterol (low LDL/HDL ratios) are desirable.

Total cholesterol is the sum of LDL (low density) cholesterol, HDL (high density) cholesterol, VLDL (very low density) cholesterol, and IDL (intermediate density) cholesterol.

What determines the level of LDL cholesterol in the blood?

The liver not only manufactures and secretes LDL cholesterol into the blood; it also removes LDL cholesterol from the blood. A high number of active LDL receptors on the liver surfaces is associated with the rapid removal of LDL cholesterol from the blood and low blood LDL cholesterol levels. A deficiency of LDL receptors is associated with high LDL cholesterol blood levels.

Both heredity and diet have a significant influence on a person's LDL, HDL and total cholesterol levels. For example, familial hypercholesterolemia (FH) is a common inherited disorder whose victims have a diminished number or nonexistent LDL receptors on the surface of liver cells. People with this disorder also tend to develop atherosclerosis and heart attacks during early adulthood.

Diets that are high in saturated fats and cholesterol raise the levels of LDL cholesterol in the blood. Fats are classified as saturated or unsaturated (according to their chemical structure). Saturated fats are derived primarily from meat and dairy products and can raise blood cholesterol levels. Some vegetable oils made from coconut, palm, and cocoa are also high in saturated fats.

Read More......

Terapi Musik Hilangkan Depresi

|

MENGIKUTI terapi musik secara teratur bermanfaat bagi kesehatan karena menghilangkan depresi dan mengurangi risiko kanker.


Mendengarkan musik saat senggang atau ketika libur kerja bisa membantu membuat pikiran dan tubuh lebih rileks serta mengembalikan energi menjadi lebih bertenaga. Bahkan, bila mendengarkan musik secara teratur pada waktu yang tepat, ternyata bisa menjadi sebuah terapi yang mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi kesehatan. Salah satunya menghilangkan depresi, bahkan mengurangi risiko timbulnya kanker.


"Terapi musik merupakan cara yang mudah yang bermanfaat positif bagi tubuh, psikis, serta meningkatkan daya ingat dan hubungan sosial. Bila terapi ini dilakukan secara khusus, hasilnya lebih baik," jelas Cheryl Dileo, profesor musik serta Direktur Pusat Penelitian Seni dan Meningkatkan Kualitas Hidup, Universitas Temple, Philadelphia, Amerika Serikat (AS).


Dileo menyatakan, manfaat terapi musik dibandingkan mendengarkan musik seorang diri sangat berbeda jauh. "Mendengarkan musik seorang diri itu bukan terapi meski banyak orang yang mendengarkan musik mendapatkan manfaat positif, seperti lebih rileks dan memperbaiki mood," paparnya.


Dia menambahkan, musik terapi membutuhkan bantuan orang lain yang sudah teruji kemampuannya untuk mengelola sebuah terapi. "Meski banyak orang yang mengaku paham bagaimana cara menikmati musik bagi diri sendiri, di bawah kendali seorang pakar terapi musik akan memberikan manfaat yang lebih besar. Terapi musik akan memberikan tenaga baru, mental yang segar, dan hubungan sosial yang hangat," tuturnya.


Selain itu, penggunaan terapi musik bisa diterapkan secara luas pada semua orang dalam berbagai kondisi. Terapi musik bisa dilakukan untuk mengurangi rasa khawatir pasien yang menjalani berbagai operasi atau serangkaian proses berat di rumah sakit. Sebab, musik akan membantu mengurangi timbulnya rasa sakit dan memperbaiki mood pasien.


Terapi musik juga mampu membantu menghilangkan depresi pada pasien rumah sakit lebih cepat. Terapi musik bisa diterapkan pada pasien alzheimer untuk membuat mereka lebih tenang dan membantu meningkatkan daya ingat. Bukan itu saja, orangtua yang baru memiliki bayi pun bisa menjadi lebih tenang setelah menjalani terapi musik.


"Musik merupakan cara yang mudah untuk mengalihkan perhatian. Ketika menghadapi masalah atau tekanan berat, musik membantu mengalihkan perhatian. Mendengarkan musik secara rutin membuat suasana akan menjadi tenang. Pada anak, musik bisa membantu mereka rileks dan mudah tidur," ujarnya.


Penelitian Dileo pun didukung Direktur Cancer Treatment Centers of America Katherine Puckett. Dia menyatakan, meski tak punya sertifikat menjadi ahli terapi musik, dia dan stafnya selalu menggunakan musik untuk membatu pengobatan pasiennya.


"Musik dapat mengaktifkan syaraf menjadi rileks sehingga membantu pernapasan pasien menjadi lebih baik. Selain itu, musik mengurangi risiko serangan jantung, membuat tekanan darah lebih normal, dan membuat otot lebih rileks. Pada pasien kanker, musik membantu mereka tidur lebih nyenyak karena biasanya pasien kanker memiliki gangguan tidur," jelas Puckett.


Begitu besarnya manfaat musik bagi pasien kanker membuat Cancer Treatment Centers of America membuat perpustakaan yang menyediakan berbagai jenis musik yang sesuai selera pasiennya. Bahkan, sekali-kali sering digelar berbagai acara musik khusus untuk menghibur pasiennya.


"Semua orang pasti suka musik. Kamu tak akan sakit jika suka musik. Musik membuat rileks, nyaman, dan tenang. Tubuh yang rileks bisa membantu mengurangi rasa sakit, termasuk rasa sakit dari proses penyembuhan kanker," pungkas Puckett.

[okezone.com]





Read More......

Mudik Tingkatkan Resiko Penggumpalan Darah

|


Ternyata aktivitas mudik menyimpan beberapa resiko. Hal ini disebabkan karena orang yang bepergian memiliki resiko hampir tiga kali lebih besar dari kondisi normal untuk terserang penggumpalan darah, dengan peningkatan terukur bagi setiap dua jam yang dihabiskan dengan duduk di mobil atau di kursi pesawat, demikian laporan beberapa peneliti.

Mereka mengatakan resiko itu cukup serius sehingga pantas untuk melakukan penelitian mengenai cara yang lebih baik menjaga kesehatan orang yang bepergian, meskipun tak cukup kuat untuk mensahkan tindakan memberikan penumpang pesawat obat anti-penggumpalan darah.

Dr. Divay Chandra dan rekannya di Harvard University di Boston secara khusus meneliti venous thromboembolism (VTE/perkembangan penggumpalan darah di dalam urat darah halus), biasanya di kaki.

Penggumpalan darah juga dapat mengakibatkan stroke dan serangan jantung ketika itu terjadi di pembuluh nadi tapi VTE dapat mengakibatkan kerusakan lokal atau mengalir ke jantung dan menewaskan manusia.

Tim Chandra melakukan apa yang disebut meta analisis, mengumpulkan hasil dari banyak studi berbeda untuk melihat apa yang mereka temukan secara bersama.

Mereka mendapati bahwa 14 studi yang melibatkan 4.000 pasien yang memenuhi kriteria mereka mengenai kualitas.

Temuan kami memperlihatkan untuk pertama kali hubungan jelas antara bepergian dan VTE," tulis mereka di dalam laporan mereka, yang disiarkan di dalam jurnal Annals of Internal Medicine.

Perempuan yang sedang hamil atau meminum pil pencegah kehamilan dan yang bertubuh gemuk memiliki resiko sangat tinggi, kata mereka.

Resiko penuh adalah satu kasus dalam setiap 4.600 perjalanan penerbangan, kata mereka. Mereka menyatakan bahwa sebagian studi tak memperlihatkan resiko penggumpalan darah tapi mengatakan cara studi mereka dilakukan dapat dipertanyakan.

Temuan di dalam laporan ini menunjukkan bahwa, setidaknya di antara yang secara umum sehat, bahkan peningkatan tiga kali lipat resiko yang relatif tampaknya takkan menghasilkan resiko penuh yang cukup besar untuk mensahkan campur-tangan resiko yang lebih tinggi, seperti pemberian obat kunyah anti-penggumpalan darah selama perjalanan," tulis mereka.

Namun menjamin bahwa orang meminum tambahan cairan dan berdiri serta bergerak setiap dua jam atau lebih cukup bermanfaat, kata mereka.

Di seluruh dunia, 2,5 miliar penumpang bepergian melalui udara saja pada 2010, yang mempertegas sangat banyak warga dunia menghadapi resiko kondisi serius ini," tulis mereka.

Sumber : KapanLagi.com

Read More......

Penderita Gangguan Ginjal Disarankan Aktif

|


Meski mengalami gangguan ginjal, para pasien ginjal sebaiknya tetap aktif. Itulah saran yang muncul dari sebuah studi yang dimuat dalam Clinical Journal of the American Society Nephrology (CJASN), sebuah jurnal di Amerika Serikat yang banyak bergelut dalam dunia penyakit ginjal.

Dalam studi yang dilakukan Universitas Utah, Amerika Serikat, tersebut ditemukan fakta, latihan yang proporsional sangat bermanfaat bagi mereka yang menderita gangguan pada ginjal. Para peneliti melakukan penelitian dengan melibatkan sebanyak 15.368 partisipan dewasa. Sekitar 6 persennya adalah mereka yang menderita ginjal kronis.

Hasilnya, peneliti menemukan sekitar 28 persen dari mereka yang menderita ginjal kronis, tercatat tidak aktif dalam hidup. Ini jauh dibandingkan orang di luar penderita ginjal kronis, yang hanya mencapai 13,5 persen. Selain itu, penelitian juga menunjukkan penderita ginjal kronis yang aktif dan kurang aktif ternyata memiliki risiko terhindar dari kematian prematur hingga kisaran 56 persen dan 42 persen lebih tinggi dibandingkan penderita ginjal kronis yang tidak aktif.

"Temuan ini mengindikasikan pentingnya latihan dan aktifitas fisik, meski pada penderita ginjal kronis. Ini menjadi penting lantaran banyak pasien ginjal kronis stadium III meninggal sebelum memasuki stadium akhir," ujar Srinivasan Beddhu dari Universitas Utah, seperti dikutip Sciendaily

Sumber : Liputan6.com, Washington

Read More......

Preventive Antibiotics Help Some Kids Fend Off Urinary Infections

|


Children who are predisposed to recurrent urinary tract infections are commonly treated with preventive antibiotics, and a new Australian study suggests that such prophylactic therapy may have at least a modest effect.

Only 13 percent of youngsters who were given the antibiotic combination of trimethoprim plus sulfamethoxazole (brand names Bactrim and Septra) developed a urinary tract infection while on the medication compared to 19 percent of the children on a placebo, according to the study.

"There was a small benefit across many groups of children, which will be worthwhile in some -- e.g., very young children, those with severe infections and those with recurrent infections," said the study's lead author, Dr. Jonathan C. Craig, a professor of clinical epidemiology at the School of Public Health at the University of Sydney in Australia.

Results of the study are published in the Oct. 29 issue of the New England Journal of Medicine.

Urinary tract infections (UTIs) are very common in children. According to the study, 2 percent of boys and 8 percent of girls will have at least one UTI by the time they're 7 years old. Although often a mild infection, UTIs can be serious, with as many as 5 percent of children with one of these infections developing some type of kidney damage.

And that kidney damage can be long-lasting, according to Dr. Alejandro Hoberman, of the Children's Hospital of Pittsburgh, who authored an accompanying editorial in the journal.

"Some children have a condition known as vesicoureteral reflux, which with a urinary tract infection can lead to renal scarring, which can eventually lead to high blood pressure, the pregnancy complication preeclampsia and even kidney problems," Hoberman explained.

Craig's study included children with varying degrees of vesicoureteral reflux, which means urine backs up from the bladder into the kidney, as well as children without this condition. However, all of the children included in the study had had at least one symptomatic UTI.

The median age of the children at the start of the study was 14 months, and they were recruited from four centers in Australia. Just under two-thirds of the children were girls.

Half of the children (288) were randomly selected to receive the antibiotic combination preventively for 12 months, while the other youngsters received a placebo for 12 months.

The finding that 13 percent of the children receiving antibiotics developed a UTI during the study period versus 19 percent of those on placebo means that 14 children have to be treated with antibiotics to prevent one UTI from occurring, according to the study.

There were no statistically significant differences in the rates of adverse events in either group.

"This study is a welcome addition to the literature. It was a larger sample of children and had a control group with placebo, but there were only modest treatment effects. I think it's probably not a one-size-fits-all approach. There may still be subgroups of children [like those with reflux] who may benefit more," said Hoberman.

But, he added, "I'm not ready to completely discount antimicrobial prophylaxis yet. Let's not throw the baby out with the bathwater."

Craig said he believes the modest reduction in urinary tract infections with preventive antibiotic use outweighs the potential risks, such as the possible development of antibiotic-resistant bacteria.

More Information

To learn more about urinary tract infections in children, visit the U.S. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.



Read More......

Sekilas Tentang Hypnosis

|

Hypnosis didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran dimana fungsi analitis logis pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi bawah sadar (sub-conscious/unconcious), di mana tersimpan beragam potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup. Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut berlebih (phobia), trauma ataupun rasa sakit. Individu yang mengalami hypnosis masih dapat menyadari apa yang terjadi di sekitarnya berikut dengan berbagai stimulus yang diberikan oleh terapis.

Terapi hypnosis (hypnotherapy) kini merupakan fenomena ilmiah, namun hingga kini masih belum terdapat definisi yang jelas, bagaimana sebenarnya mekanisme kerja hypnotherapy. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa hypnotherapy menstimulir otak untuk melepaskan neurotransmiter, zat kimia yang terdapat di otak, encephalin dan endhorphin yang berfungsi untuk meningkatkan mood sehingga dapat merubah penerimaan individu terhadap sakit atau gejala fisik lainnya.

Sementara menurut Profesor John Gruzelier, seorang pakar psikologi di Caring Cross Medical School, London, guna menginduksi otak dilakukan dengan mem provokasi otak kiri untuk non aktif dan memberikan kesempatan kepada otak kanan untuk mengambil kontrol atas otak secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat otak fokus pada suatu hal secara monoton menggunakan suara dengan intonasi datar (seolah-olah tidak ada hal penting yang perlu diperhatikan).



Secara umum mekanisme kerja hypnotherapy sangat terkait dengan aktivitas otak manusia. Aktivitas ini sangat beragam pada setiap kondisi yang diindikasikan melalui gelombang otak yang dapat diukur menggunakan alat bantu EEG (Electroenchepalograph). Berikut diuraikan berbagai gelombang otak disertai dengan aktivitas yang terkait:


Beta ( 14 - 25 Hz)(normal);
Atensi, kewaspadaan, kesigapan, pemahaman, kondisi yang lebih tinggi diasosiasikan dengan kecemasan, ketidaknyamanan, kondisi lawan/lari
Alpha (8 – 13 Hz)(meditatif);
Relaksasi, pembelajaran super, fokus relaks, kondisi trance ringan, peningkatan produksi serotonin, kondisi pra-tidur, meditasi, awal mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)
Theta (4 – 7 Hz)(meditatif);
Tidur bermimpi (tidur REM/Rapid Eye Movement), peningkatan produksi catecholamines (sangat vital untuk pembelajaran dan ingatan), peningkatan kreatifitas, pengalaman emosional, berpotensi terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengingatan materi yang dipelajari, hypnogogic imagery, meditasi mendalam, lebih dalam mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)
Delta (0,5 – 3 Hz)(tidur dalam);
Tidur tanpa mimpi, pelepasan hormon pertumbuhan, kondisi non fisik, hilang kesadaran pada sensasi fisik, akses ke pikiran bawah sadar (unconscious) dan memberikan sensasi yang sangat mendalam ketika diinduksi dengan Holosinc

Sumber : Wikipedia

Read More......

Foreplay Tetap Yang Terpenting

|


Meskipun para wanita terus-menerus mengatakan "kami butuh foreplay yang lebih banyak," para pria masih berpikir kalau mereka bisa mengatasinya dengan rabaan cepat dan geliatan lidah sebelum melakukan seks. Dalam beberapa situasi, para pria bisa melewatkan ini bahkan dengan usaha yang lebih sedikit dari itu (seperti pada quickie contohnya), tetapi di banyak waktu lainnya wanita benar-benar membutuhkan lebih lagi. Seks memang berbeda bagi pria dan wanita, dan semakin awal pria menyadarinya, akan semakin baik pula reaksi dari pasangan wanitanya.

Wanita tidak memerlukan waktu yang lama sampai 1 jam atau bahkan setengah jam saja. Tetapi yang penting selalu ada tahapan foreplay, karena ini penting bagi kesehatan dan kehidupan seks wanita. Anda mungkin merasa harus melakukan kerja yang cukup berat untuk membuatnya siap. Tetapi jika Anda ingin mendapatkan seks yang lebih baik, Anda harus melakukannya dengan baik untuk istri Anda dan coba nikmatilah prosesnya.

Kontributor AskMen, Jasmine Leigh, menjelaskan semakin istri Anda terangsang, akan semakin besar kemungkinan dia mengalami orgasme. Dengan itu makin bahagia pula dirinya dan itu berarti akan semakin sering pula dia meminta berhubungan seks. Anda mungkin merasa kurang dalam segalanya tetapi jika Anda bisa membuatnya terangsang, maka dia akan terus berfantasi seks. Dan isi fantasi seks itu selalu berhubungan dengan aksi hebat Anda.

Tidak ada foreplay yang pasti
Tidak ada panduan tetap tentang foreplay untuk apa yang harus dan tidak boleh dilakukan. Variasi adalah kunci di sini, meskipun tetaplah penting untuk mengerti apa yang kebanyakan dia suka. Setelah beberapa lama, irama foreplay akan timbul secara alami, tetapi jangan mudah terlalu berpuas diri. Anda perlu belajar dari kesalahan dan benar-benar membuatnya terangsang. Jangan hanya memberikannya waktu, untuk siap secara mental menyambut serangan utama Anda.

Ciuman dan foreplay
Ciuman mungkin penaik gairah yang tertinggi bagi wanita, dan melakukannya dengan perlahan mungkin hasilnya akan semakin baik. Jika Anda bisa mencium setiap inch dari tubuh istri Anda, saat Anda selesai melakukannya dia mungkin akan lumayan terangsang. Dengan menyediakan waktu untuk menciumnya, Anda seperti mengatakan “Saya mencintai setiap bagian yang ada padamu”. Tidak hanya vagina dan dada, yang selama ini menjadi fokus perhatian Anda. Dengan menciuminya, Anda menunjukkan kesungguhan. Jadi nikmatilah seluruh bagian tubuhnya dan carilah tahu apa yang dia sukai.

Aksi foreplay yang dia benci
Gerakan yang berulang-ulang, terlalu agresif atau kasar, kurang imajinasi, menyakitinya dan melewatkan klitorisnya adalah kesalahan yang dilakukan pria pada umumnya. Wanita dan pria saling menyentuh dengan cara berbeda. Jika Anda selalu menginginkan seks yang kasar dan agresif, kemungkinannya Anda melakukan seks dengan pria lain. Kecuali kalau memang istri Anda secara terus terang menginginkan seseorang dengan tanpa imajinasi dan teknik foreplay, kesalahan-kesalahan ini akan sangat merugikan Anda.

Tetapi tidak berarti wanita anti sama sekali dengan sedikit kasar, tetapi inilah yang harus Anda pelajari. Aksi standar Anda haruslah yang bersifat lembut. Bersikap selalu terbuka untuk belajar. Jika Anda selalu berlagak tahu padahal nyatanya Anda tidak tahu sama sekali, maka pasangan Anda akan menanggapinya dengan buruk dan akan malas untuk membicarakannya.

Utamakan foreplay: itu kunci utama Anda
Foreplay bukanlah suatu pekerjaan yang berat. Pikirkan itu sebagai bagian dari seks, bukan hanya sebagai pembuka dari suatu hubungan seks. Coba lakukan itu dan lihat seberapa dalam kepuasan seks yang dapat Anda raih dari sini.

Sumber :KapanLagi.com

Read More......

Obat Tradisional

|

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.

Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.




Read More......

Terapui Jus Untuk Darah Tinggi

|

Hipertensi atau tekanan darah tinggi termasuk penyakit yang tidak menunjukkan gejala atau tanda-tanda yang jelas sebelum adanya perubahan pada pembuluh darah di jantung, otak atau ginjal. Oleh karena itu banyak orang yang tidak menyadari kalau menderita hipertensi, mereka baru mengetahuinya ketika dokter mengukur tekanan darahnya saat cek kesehatan atau keluhan penyakit lain. Seseorang dikatakan menderita hipertensi apabila nilai tekanan darah sistoliknya di atas 140 mm Hg dan diastoliknya di atas 90 mm Hg. Penyakit ini menyerang satu dari sepuluh orang dewasa dalam hidupnya.

Tekanan darah tinggi sering disebut juga dengan ‘silent killer” karena jarang menunjukkan tanda-tanda dan jika diderita dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi. Secara extrem tekanan darah tinggi dapat merusak bagian dalam dari arteri yang kecil, kemungkinan dapat menyebabkan pembekuan darah. Jika hal ini terjadi maka dapat menyebabkan serangan jantung (jika terjadi pada jantung), kebutaan (jika terjadi pada retina mata), gagal ginjal (jika pembekuan darah terjadi di ginjal), dan stroke (jika pembekuan darah terjadi di otak). Stroke juga dapat terjadi karena pecahnya pembuluh darah akibat hipertensi sehingga mengakibatkan pendarahan di otak.

Sekitar 90-95% hipertensi tidak diketahui penyebabnya secara pasti, keadaan tersebut disebut juga hipertensi esensial. Sedangkan sisanya yaitu sekitar 5-10% diketahui penyebabnya yang disebut juga hipertensi sekunder. Hipertensi sekunder antara lain disebabkan oleh penyakit parenkim ginjal, pembuluh darah ginjal, akibat pemakaian obat, kelainan endokrin, dan lain-lain.

Ada beberapa faktor risiko yang dapat memperberat hipertensi, antara lain : stres, obesitas/kegemukan, makanan yang banyak mengandung garam, kolesterol tinggi, makanan yang diawetkan, daging kambing, buah durian, rokok, kopi, riwayat keluarga/genetik dan usia. Selain usia dan faktor genetik, faktor lainnya dapat dikendalikan atau dihindari dengan pengontrolan pola hidup sehat, seperti :

diet rendah garam dan rendah lemak
berhenti merokok dan minum alkohol
menghindari stres dan berolahraga sesuai kebutuhan
menurunkan berat badan bagi yang kegemukan
Konsumsi makanan yang mengandung mineral kalium dan magnesium yang dapat membantu menurunkan tekanan darah
Banyak penderita hipertensi yang bosan minum obat penurun tekanan darah karena menimbulkan ketergantungan, apabila tidak minum obat tensinya tetap tinggi. Selain itu faktor efek samping yang ditimbulkan pada obat yang harganya murah sedangkan obat yang mahal banyak penderita yang tidak sanggup lagi membelinya. Karena berbagai alasan tersebut, penderita hipertensi mencari cara pengobatan lain yang lebih ekonomis namun minim efek samping yaitu melalui pengobatan alamiah dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti buah, sayuran dan herbal.

Buah dan sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, serat dan zat-zat berkhasiat lainnya yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Selain untuk meningkatkan kesehatan, buah dan sayuran juga banyak dimanfaatkan untuk terapi pengobatan. Kandungan mineral, vitamin, karotenoid, dan komponen lainnya yang terdapat pada buah dan sayuran diantaranya berkhasiat sebagai antioksidan untuk mencegah kanker, mengatasi gangguan pencernaan, menurunkan kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.

Beberapa jenis buah-buahan dan sayuran yang berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi antara lain seledri, ketimun, labu siam, selada air, lobak, tomat, belimbing wuluh, belimbing manis, semangka, wortel, pisang, apel, dan kiwi.

Berikut beberapa contoh terapi jus untuk menurunkan tekanan darah tinggi

1. Bahan :
200 gram labu siam
200 gram ketimun
Cara membuat : kedua bahan dicuci dan dipotong-potong, dimasukkan ke dalam juicer, airnya/sarinya diminum.

2. Bahan :
100 gram Seledri jenis kecil
100 gram selada air
100 cc air dingin
Cara membuat : semua bahan dicuci dan dimasukkan ke dalam juicer atau diblender dan disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari, pagi dan sore hari.

3. Bahan :
250 gram belimbing manis yang matang
250 gram semangka
Cara membuat : semua bahan dijus, airnya diminum. lakukan secara teratur 2 kali sehari.

4. Bahan :
250 gram wortel
50 gram seledri
2 siung bawang putih
100 cc air dingin
Cara membuat : semua bahan dijus atau diblender dan disaring, airnya/sarinya diminum.

5. Bahan :
100 gram pisang ambon
150 gram tomat
150 gram jeruk mandarin
100 cc air dingin
Cara membuat : semua bahan diblender, diminum.

6. Bahan :
2 buah mengkudu matang
Cara membuat : mengkudu dijus, sarinya diminum.

7. Bahan :
60 gram pegagan segar
100 cc air matang
Cara membuat : pegagan dicuci bersih, diblender hingga halus, disaring. Diminum airnya.

Catatan : pilih salah satu resep/terapi jus dan lakukan setiap hari secara teratur. resep dapat diganti-ganti.

***

Sumber: Hembing




Read More......

TERAPI AIR PUTIH

|

Tuhan telah memberi kita air yang banyak dan gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter,dll. Hanya minum air minum, penyakit di bawah ini bisa disembuhkan. Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini:
Tuhan telah memberi kita air yang banyak dan gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter,dll. Hanya minum air minum, penyakit di bawah ini bisa disembuhkan. Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini:

Sakit Kepala
Asma
Hosthortobics
Darah Tinggi
Bronchitis
Kencing Manis
Kurang Darah
TBC
Paru-paru
Penyakit Mata
Rematik
Radang Otak
Lumpuh
Batu Ginjal
Haid Tidak Teratur
Kegemukan
Penyakit Saluran Kencing
Leukimia
Radang/Sakit Persendian
Kelebihan Asam Urat
Kanker Peranakan
Radang Selaput Lendir
Mencret
Kanker Payudara
Gangguan Jantung
Disentri
Radang Tenggorokan
Mabuk, Pusing, Gamang
Ambeien
Sembelit
Batuk
Bagaimana Air Minum Itu Bekerja?

Meminum air minum biasa dengan metode yang benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta tak terbantah,
seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini. Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru.

Darah merupakan hal paling penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.

Bagaimana Melakukan Terapi Air ini ?

Pagi hari ketika anda baru bangun tidur (bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu) minumlah 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1.5 liter. Ketahuilah bahwa nenek moyang kami menamakan terapi ini sebagai "usha paana chikitsa".

Setelah itu anda boleh mencuci muka. Hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa jangan minum atau makan apapun satu jam sebelum dan sesudah minum 1.5 liter air ini. Juga telah diteliti dengan seksama bahwa tidak boleh minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya. Bila perlu, gunakanlah air rebus atau air yang sudah disaring.

Apakah mungkin Minum 1.5 Liter Air Sekaligus?

Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit meminum 1.5 liter air sekaligus, tapi lambat laun akan terbiasa juga. Mula-mula, ketika latihan, anda boleh minum 4 gelas dulu dan sisanya yang 2 gelas diminum dua menit kemudian. Awalnya anda akan buang air kecil 2 sampai 3 kali dalam satu jam, tapi setelah beberapa lama, akan normal kembali. Menurut penelitian dan pengalaman, penyakit-penyakit berikut diketahui dapat disembuhkan dengan terapi ini, dalam waktu seperti tertulis di bawah ini:

Sembelit - 1 Hari
TBC Paru-Paru - 3 Bulan
Kencing Manis - 7 Hari
Asam Urat - 2 Hari
Tekanan Darah - 4 Minggu
Kanker - 4 Minggu

Catatan :
Disarankan agar penderita radang / sakit persendian dan rematik melaksanakan terapi ini tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam satu jam sebelum makan-selama satu minggu, setelah itu dua kali sehari sampai penyakitnya sembuh.

Kami mohon dengan sangat, metode di atas dibaca dan dipraktekkan dengan seksama. Sebar luaskanlah pesan ini kepada teman-teman, sanak saudara dan tetangga karena hal ini merupakan persembahan pada kemanusiaan. Dengan rahmat Tuhan, setiap orang hendaknya menjalani hidup sehat

" BILAMANA ANDA BERPARTISIPASI DALAM PENEBARAN INFORMASI INI ANDA BAGAIKAN SEORANG DOKTER YANG TELAH MENYEMBUHKAN BERIBU-RIBU BAHKAN BERJUTA-JUTA MANUSIA "

[unknown]

sumber: milis kesehatan





Read More......

Diabetes Bukan Akhir Segalanya

|

Oleh: Delken Kuswanto, S.Ked dan Roveny

Insiden diabetes mellitus atau kencing manis yang meningkat sejalan dengan instanisasi dan modernisasi kehidupan telah menyita perhatian dari sejumlah kalangan.

Ditambah lagi, penyakit degeneratif ini merupakan penyakit yang sukar disembuhkan dalam sekejap dan tidak jarang harus berakhir dengan kematian akibat komplikasi atau semacamnya. Saat ini terdapat tidak kurang dari 230 juta penduduk dunia yang mengidap diabetes dan diperkirakan angka ini akan terus bertambah. Di Indonesia sendiri tercatat sedikitnya 8.4 jiwa mengidap diabetes.

Meski begitu, selalu ada cara untuk menyembuhkan atau paling tidak mengendalikan. Untuk diabetes mellitus tipe 2, gaya hidup tidak sehat merupakan faktor utama yang memicu terjadinya penyakit tersebut. Oleh karena itu, dalam mencegah dan mengontrol diabetes, gaya hidup harus diatur sedemikian rupa supaya mengarah kepada gaya hidup sehat. Selain aktivitas fisik dan keteraturan biologis, makanan merupakan komponen yang paling berperan dalam penerapan pola hidup sehat. Bukan hanya itu, makanan dan apa yang dimakan juga sangat menentukan akan ke mana penyakit diabetes mellitus tersebut bermuara.

Sekilas Tentang Diabetes

Sekalipun penyakit diabetes sudah dikenal sejak 2000 tahun silam, pengobatan optimal baru dijalankan sejak 100 tahun yang lalu, tepatnya sejak ditemukan obat insulin. Namun, para ahli menyadari bahwa insulin saja tidak cukup ampuh untuk menyembuhkan diabetes. Oleh karena itulah, berbagai terobosan terus dilakukan.

Bukan menakut-nakuti, tetapi semua orang bisa terkena diabetes, pria atau wanita, tua atau muda. Risiko meningkat seiring dengan peningkatan usia, terutama di atas 40 tahun. Penderita kegemukan memiliki peluang lebih besar untuk menderita diabetes mellitus, terutama mereka yang memiliki akumulasi lema di area perut. Hal ini dikarenakan semakin banyak jaringan lemak, maka semakin terhambat pula kerja insulin. Sementara, insulin merupakan hormon yang bertanggung jawab menurunkan lonjakan kadar gula dalam darah.

Belakangan, ras juga disebut-sebut berkontribusi terhadap risiko terjadinya diabetes mellitus. Dibanding Kaukasian, orang-orang kulit hitam memiliki risiko lebih tinggi. Riwayat keluarga yang menderita diabetes mellitus serta penyakit seperti darah tinggi dan penyakit jantung juga turut mendukung terjadinya diabetes mellitus di kemudian hari. Mereka dengan gaya hidup tidak sehat, misalnya kurang berolahraga, konsumsi tinggi makanan berlemak, serta stress juga rentan terkena diabetes.

Diabetes mellitus sendiri merupakan salah satu kelainan metabolisme akibat gangguan dari sekresi ataupun kerja insulin yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas akibat stimulasi dari kadar gula dan asam amino (rombakan protein) darah yang tinggi. Oleh karena itu, biasanya hormon ini dikeluarkan lebih banyak selepas makan. Insulin berfungsi menurunkan kadar gula darah dengan cara mengubah gula tersebut menjadi cadangan-cadangan makanan.

Ada tiga jenis diabetes yang dikenal dunia medis. Pertama, diabetes mellitus tipe 1 yang timbul akibat gangguan pankreas alias pabrik insulin. Lebih jauh lagi, kerusakan tersebut akan menyebabkan defisiensi insulin absolut atau insulinopenia sehingga kadar glukosa darah tidak terkendali. Biasanya diabetes tipe 1 berhubungan dengan masalah genetik, lebih sering diakibatkan proses autoimun (antibodi tubuh menganggap sel di dalam tubuh kita sendiri sebagai benda asing yang harus diperangi) tetapi bisa juga didapat karena agen-agen (virus dan berbagai bahan kimia lain) yang merusak sel pankreas.

Berikutnya adalah diabetes mellitus tipe 2 yang insidensinya mengalami peningkatan dramatis sejalan dengan peningkatan insiden kegemukan. Di sini terjadi resistensi insulin, yaitu keadaan di mana insulin dihasilkan oleh sel beta pankreas tetapi tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Ketidakmampuan ini bisa diakibatkan berbagai masalah, misalnya kadar lemak yang tinggi, kelainan pada reseptor insulin, serta sederet persoalan yang sifatnya lebih molekuler. Resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 menyebabkan kadar glukosa darah tetap tinggi sehingga sel pankreas tetap terstimulasi untuk menghasilkan insulin. Akibatnya, terjadi pula keadaan hiperinsulinemia.

Tipe diabetes lain yang lebih spesifik yaitu diabetes gestasional, merupakan diabetes yang terjadi saat kehamilan. Kondisi ini tentu saja membahayakan ibu dan janin. Dalang dari kejadian tersebut masih kontroversi, tetapi diduga berawal dari hormon glukogenik seperti hPL (hitman Placental Lactogen) serta enzim insulinase yang dihasilkan oleh plasenta (hanya ada saat hamil). Meski diabetes akan menghilang sejalan dengan terminasi kehamilan, ibu yang pernah mengalami diabetes gestasional berisiko menderita diabetes mellitus tipe 2 di kemudian hari.

Ada pula diabetes yang tidak termasuk ke dalam semua katagori di atas dan merupakan diabetes sekunder atau diabetes akibat komplikasi dari penyakit lain yang mengganggu produksi insulin. Sebut saja radang pankreas, pemakaian obat kortikosteroid, infeksi, gangguan nutrisi.

Seperti yang telah disebutkan, dari semua ragam diabetes, diabetes mellitus tipe 2 merupakan jenis diabetes mellitus yang paling dipengaruhi oleh gaya hidup, mulai dari inaktivitas fisik sampai pola makan tidak sehat. Oleh karena itu, salah satu upaya pengobatan dari diabetes mellitus tipe 2 adalah memperbaiki gaya hidup.

Diabetes mellitus diidentikkan dengan keadaan peningkatan kadar gula darah. Berikut adalah table kisaran kadar gula darah.

Glukosa Darah Puasa

Kondisi Kisaran Kadar Glukosa Darah

Normal <>125 mg/dL (6.9 mmol/L)

Glukosa 2 Jam Setelah Makan

Kondisi Kisaran Kadar Glukosa Darah

Normal <140>199 mg/dL (11.1 mmol/L)

Kadar gula darah yang tinggi dapat mengantarkan seseorang kepada berbagai keadaan yang tidak menyamankan, seperti banyak makan, banyak minum, banyak buang air, serta penurunan berat badan. Di samping itu, kadar gula darah yang tinggi juga menyebabkan penderita sering mengalami kesemutan, proses penyembuhan luka terhambat, gusi merah dan bengkak, gatal-gatal, disfungsi ereksi, serta kelelahan. Lebih jauh lagi, dapat timbul berbagai komplikasi pada mata, ginjal, saraf, bahkan jantung.

Diet Penderita Diabetes

Tujuan manajemen diet pada penderita diabetes mellitus yaitu untuk mengontrol kadar gula darah sehingga tetap berada pada batas normal, mendekati normal, atau paling tidak berada dalam kisaran aman supaya tidak terjadi komplikasi. Selain itu, pengaturan diet juga ditujukan untuk memperbaiki derajat kesehatan dengan pemilihan makanan sehat. Perubahan pola makan diharapkan akan meningkatkan sensitivitas insulin secara langsung maupun tidak langsung dan memperbaiki status metabolik.

Diet penderita diabetes mellitus kali ini akan lebih dititikberatkan pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Diharapkan manajemen diet yang berjalan beriringan dengan terapi farmakologis obat-obatan akan memperbaiki dan meningkatkan angka harapan hidup mereka.

Sejatinya penderita diabetes mellitus boleh menikmati semua jenis makanan. Hanya saja, harus disesuaikan dengan keadaan diabetes. Misalnya, dengan mengurangi gula atau karbohidrat, mengatur waktu makan, sampai mengubah cara penyajian. Tidak ada pola diet khusus untuk penderita diabetes mellitus tetapi ada beberapa hal yang perlu dijadikan perhatian khusus. Sekalipun ada sejumlah pantangan, penderita diabetes harus tetap mendapatkan nutrisi dan energi yang cukup.

Manusia, termasuk juga penderita diabetes membutuhkan berbagai macam nutrisi. Tidak ada satu jenis makanan pun yang dapat memenuhi semua kebutuhan nutrisi. Oleh karena itulah, penganekaragaman jenis makanan sangat penting.

Karbohidrat merupakan sumber gula yang paling utama. Oleh karena itu, perencanaan utama untuk diet penderita diabetes adalah karbohidrat.

Karbohidrat mencakup serealia, beberapa buah dan sayur, serta susu rendah lemak. Peniadaan karbohidrat dari menu harian sungguh tidak dianjurkan karena penderita diabetes disarankan untuk memperoleh 45-60 persen kalori per harinya dari sumber makanan karbohidrat. Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah kekonstanan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi.

Lonjakan mendadak akan membuat tubuh tidak mampu mentolerir. Di samping itu, penderita lebih dianjurkan untuk mengonsumsi sumber makanan karbohidrat yang kaya serat, seperti sereal, buah, sayur, maupun kacang-kacangan. Kebutuhan serat setidaknya harus mencapai 20-35 gram/hari.

Serat juga membawa manfaat positif bagi penderita diabetes, antara lain memperlambat pemecahan karbohidrat dan absorbsi glukosa, memperlambat waktu pengosongan lambung, menurunkan kadar glukosa puasa dengan memperbaiki resistensi insulin, serta membantu memberikan sensasi kenyang.

Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan kadar gula darah setelah konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat antara lain jumlah yang dikonsumsi, jenis makanan yang dikonsumsi, proses pengolahan, bentuk makanan, serta makanan atau obat tertentu yang memperlambat atau mempercepat pencernaan.

Penderita diabetes dianjurkan untuk membatasi konsumsi gula atau makanan yang mengandung gula. Gula alami seperti fruktosa yang terdapat dalam buah-buahan tidak perlu dibatasi secara berlebihan. Penggunaan pemanis buatan untuk penderita diabetes diperbolehkan oleh FDA selama berada dalam batas yang sewajarnya.

Penderita diabetes mellitus yang tidak mengalami komplikasi kelainan ginjal dianjurkan untuk mengonsumsi sumber makanan protein sekitar 15-20 persen dari total kebutuhan kalori harian. Jumlah ini sebanding dengan 0.8 gram protein/kgBB/hari. Jika terdapat gangguan ginjal, maka asupan protein harus dikurangi menjadi 10 persern

Selain karbohidrat, lemak juga memainkan peran penting dalam memicu terjadinya diabetes mellitus tipe 2. Oleh karenanya, manajemen diet lemak juga harus mendapat perhatian khusus.

Ada tiga macam lemak dalam makanan.

1. Lemak jenuh yang mengandung banyak kolesterol, bisa menumpuk di dinding pembuluh darah, menyebabkan mulai dari penyakit jantung sampai kematian.

2. Lemak tidak jenuh rantai ganda yang baik untuk kesehatan dalam jumlah yang tidak berlebihan karena berpotensi menurunkan kolesterol.

3. Lemak tidak jenuh rantai tunggal yang juga dapat menurunkan kolesterol dalam jumlah tertentu.

Penderita diabetes mellitus dianjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans (lemak yang diperoleh dari hasil pemanasan). Lemak tidak jenuh rantai tunggal dapat digunakan sebagai pengganti dari lemak jenuh. Beberapa bahan makanan yang mengandung lemak tidak jenuh rantai tunggal seperti minyak zaitun, minyak kacang, alpukat, kacang, minyak jagung. Konsumsi lemak jenuh yang diperbolehkan untuk penderita diabetes harus <>
Konsumsi kolesterol tidak boleh lebih dan 300mg/hari. Selain membantu menurunkan kadar kolesterol jahat, diet rendah lemak juga membantu penurunan berat badan, yang mana kita ketahui bahwa obesitas merupakan salah satu risiko diabetes mellitus tipe 2. Jumlah lemak yang boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes hanya 20-35 persen dari kebutuhan kalori total. Selanjutnya, penurunan berat badan akan memperbaiki keadaan resistensi insulin sehingga secara tidak langsung turut menurunkan kadar gula darah, kolesterol darah, serta tekanan darah. Sementara itu, penderita diabetes dapat memperoleh vitamin dan mineral melalui sayur serta buah.
Penggunaan suplemen tidak dianjurkan kecuali dalam keadaan tertentu dan pemenuhan nutrisi melalui makanan alami masih menjadi prioritas. Mineral terterntu seperti natrium atau garam hanya diperbolehkan sampai batas maksimum 3000 mg/ hari. Ada baiknya jika pasien diabetes mendapatkan makanan dalam porsi kecil untuk dibagi dalam lima atau enam porsi. Hal ini penting untuk mencegah lonjakan glukosa darah. Di samping itu, hal yang tidak kalah penting adalah konsistensi dari jumlah makanan dan waktu pemberian makan dari hari ke hari. Selain melalui manajemen diet, terapi tanpa obat untuk penderita diabetes mellitus juga dapat dilakukan dengan peningkatan aktivitas fisik atau olahraga.
Olahraga akan membantu glukosa supaya dapat digunakan oleh sel. Dengan kata lain, olahraga memungkinkan penggunaan glukosa oleh otot serta memperbaiki keadaan diabetes mellitus tipe 2. Olahraga yang teratur terbukti efektif mengontrol kadar glukosa darah serta berkontribusi dalam penurunan berat badan. Sebagai langkah awal, pasien diabetes disarankan untuk melakukan olahraga sesuai kemauan dan kemampuannya kemudian terus ditingkatkan sampai 30-45 menit 3-5 hari per minggu.***

Sumber: Analisadaily.com

Read More......